Rabu, 21 Agustus 2019

Konsep PPAM Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Darurat Bencana


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayahnya kepada penulis. Dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat dan disesuaikan dengan kurikulum D-IV Kebidanan yang ada di silabus manajemen kesehatan & penanggulangan bencana semester VI, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat baca mahasiswa serta dapat memotivasi untuk mempelajari makalah ini lebih lanjut.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah manajemen kesehatan & penanggulangan bencana serta kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah. Penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, serta menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca.


Palembang, 13 Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................

BAB I Pendahuluan.................................................................................................
a.Latar Belakang ...........................................................................................  
b.rumusan Masalah.........................................................................................
c.Tujuan Penulisan.........................................................................................

BAB II Pembahasan................................................................................................
a.Definisi kondisi darurat dan kesehatan reproduksi.....................................
b.Definisi ppam..............................................................................................
c.PPAM sebagai kebutuhan........................................................................... .

BAB III Penutup......................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................
             Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................








BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi (Kespro) pada situasi darurat bencana merupakan pelayanan kesehatan awal  untuk pencegahan kesakitan dan kematian khususnya penduduk rentan yaitu perempuan dan anak. Mengabaikan kesehatan reproduksi dalam situasi bencana memiliki konsekuensi yang serius: kematian maternal dan neonatal, kekerasan seksual dan komplikasi selanjutnya seperti trauma, infeksi menular seksual (IMS), kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman, juga kemungkinan penyebaran HIV. Semua kegiatan PPAM perlu dilaksanakan secara bersamaan.
PPAM dikembangkan atas dasar bukti-bukti yang terdokumentasi dengan baik dari kebutuhan kesehatan reproduksi di dalam situasi kemanusiaan dan karena itu dapat dilaksanakan tanpa assessment awal. Namun, beberapa informasi dasar tentang demografi dan kesehatan penduduk yang terdampak harus dikumpulkan melalui mekanisme koordinasi kesehatan untuk pelaksanaan kegiatan PPAM yang optimal. Penting untuk dicatat bahwa komponen-komponen PPAM membentuk persyaratan minimum.
Dengan adanyan Konsep PPAM dapat memahami tentang konsep dan penerapannya  pada situasi darurat bencana, dapat mengetahui defisini PPAM kespro pada situasi darurat bencana, pentingnya PPAM kespro pada situasi darurat bencana, Komponen komponen dalam PPAM Kespro dalam situasi darurat bencana, dapat mengimplementasikan PPAM kespro pada situasi darurat bencana serta tahu bagaimana cara mengakses alat bantu dan sumber daya untuk mendukung mengimplementasikan PPAM Kespro pada situasi darurat bencana.


B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.    Apa definisi keadaan darurat dan kesehatan reproduksi ?
2.    Apa definisi dari ppam kespro ?
3.    Mengapa Ppam kespro dijadikan  sebagai kebutuhan situasi darurat bencana ?

C.      Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui  apa itu keadaan darurat dan kesehatan reproduksi
2.    Untuk mengetahui apa itu ppam kespro
3.    Untuk mengetahui alasan ppam dijadikan sebagai  kebutuhan  situasi darurat bencana











BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Kondisi Darurat dan Kesehatan Reproduksi
Situasi darurat bencana adalah suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang telah mengakibatkan ancaman yang kritis terhadap kesehatan, keselamatan, keamanan atau kesejahteraan suatu masyarakat atau sekelompok besar orang. Kemampuan bertahan dari masyarakat yang terdampak menjadi kewalahan dan bantuan dari luar dibutuhkan. Hal ini bisa merupakan akibat dari peristiwa seperti konflik bersenjata, bencana alam, epidemi atau kelaparan dan sering kali menyebabkan penduduk harus mengungsi.
Kondisi Darurat adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi masyarakat yang menyebabkan kerugian manusia, material,  maupun lingkungan secara luas, untuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya sendiri melebihi kemampuan masyarakat yang terkena dampak (UNDRO/United Nations Disaster Relief Organization atau Badan PBB yang bergerak di bidang pemulihan bencana).

B.       Definisi PPAM
Yang dimaksud PPAM adalah
a.    Paket : Kegiatan, koordinasi, perencanaan, supplies
b.    Pelayanan : Pelayanan yang diberikan kepada penduduk
c.    Awal : Untuk digunakan dalam kondisi darurat, tanpa assessment di tempat
d.   Minimum : Dasar

Paket Layanan Awal Minimum (MISP) untuk Kesehatan Reproduksi  digunakan dalam Situasi Krisis. Paket Layanan Awal Minimum (Minimum Initial Service Package/MISP) untuk Kesehatan Reproduksi adalah seperangkat kegiatan prioritas terkoordinasi yang dirancang untuk: mencegah dan menangani akibat dari kekerasan seksual; mengurangi penyebaran HIV; mencegah kelebihan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi; dan merencanakan layanan Kesehatan Reproduksi lengkap pada hari-hari dan minggu-minggu awal dari situasi darurat. Modul pembelajaran jarak-jauh MISP bertujuan meningkatkan pengetahuan para pelaku kemanusiaan mengenai layanan Kesehatan Reproduksi prioritas ini agar dapat dimulai di awal situasi krisis.

C.       PPAM sebagai Kebutuhan          
Alasan PPAM Kespro sebagai kebutuhan pada situasi darurat bencana, karena salah satu dari Hak Asasi Manusia (HAM) adalah mendapat layanan kesehatan yang bermutu, termasuk di dalamnya layanan Kespro dalam kondisi normal ataupun darurat. Dari 8 tujuan MDG (Millenium Development Goals), 50% dari goals itu terkait dengan kesehatan reproduksi: MDG 3 : Kesetaraan Jender, MDG 4 dan 5: Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk akses universal ke layanan Kespro, MDG 6: pemberantasan penyakit menular termasuk HIV/AIDS. Jika kita ingin mencapai target MDGs harus dipastikan kalau layanan Kespro tersedia dalam kondisi apapun termasuk kondisi darurat.









BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
PPAM merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan seksual, penyakit menular seksual pada saat keritis (bencana). Sasaran PPAM/MISP adalah mengurangi angka kematian, penyakit dan cacat di antara populasi yang terkena pengaruh krisis, terutama wanita dan gadis. Populasi ini dapat berupa pengungsi lintas batas, pengungsi internal (IDP) atau populasi yang menampung pengungsi lintas batas atau IDP.

B.       Saran
Bagi masyarakat diharapkan semoga makalah ini dapat dipahami dan memberikan sedikit pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Bagi mahasiswa serta dapat mengetahui apa itu Paket Pelayanan Awal Minimum Kesehatan Reproduksi dan dapat mengaplikasikannya dengan dunia nyata.


DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Del Afriadi. 2011. Modul Pelatihan Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana.Jakarta : EGC.
Hidayati, Sri dkk. 2009. Modul Pelatihan Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke dalam Sistem Pendidikan. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kriteria Pendidikan Nasional. Jakarta : Himalaya.
Syafrudin, dkk. 2009. Manajemen kesehatan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar