Selasa, 02 Mei 2017

deteksi dini ibu hamil dengan kartu soedarto



BAB I
PENDAHULUAN

A.                  Latar Belakang
            Sejak  awal 1990-an para pakar yang aktif dalam upaya Safe Motherhood mengatakan bahwa pendekatan risiko, yang mengelompokkan ibu hamil dalam kelompok tidak berisiko dan berisiko, sebaiknya tidak digunakan lagi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90% kematian ibu disebabkan komplikasi obstetrik, yang sering tak diramalkan saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi pada saat atau sekitar persalinan. Banyak di antara ibu yang tidak dikategorikan berisiko, ternyata mengalami komplikasi; dan sebaliknya, di antara ibu yang dikategorikan berisiko, ternyata persalinannya berlangsung normal. Karena itu pendekatan yang dianjurkan adalah menganggap semua kehamilan itu berisiko dan setiap ibu hamil  agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obstetri. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetric, yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. (Abdul Bari S., 2002)
Setiap tahun kira-kira 3,5 juta kehamilan mencapai viabilitas (gestasi 22 sampai 24 minggu), tetapi dari angka ini sedikitnya 30.000 janin gagal bertahan hidup. Kira-kira dengan jumlah yang sama, bayi baru lahir meninggal selama bulan pertama kehidupan. Kehamilan Risiko Tinggi merupakan salah satu masalah paling kritis dalam asuhan keperawatan dan medis modern. Penekanan diberikan pada keamanan kelahiran janin normal yang dapat berkembang sampai potensial maksimum mereka.

B.                 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami, yaitu :
1.                  Apakah yang dimaksud dengan deteksi dini?
2.                  Bagiamanakah alat deteksi dini komplikasi hamil lanjut – persalinan?

C.                 Tujuan
Adapun  tujuan pembuatan dalam makalah kami, yaitu :
1.                  Untuk mengetahui pengertian deteksi dini.
2.                  Untuk mengetahui alat deteksi dini komplikasi hamil lanjut – persalinan.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.                Deteksi Dini
1.                   Pengertian Deteksi Dini
 PP No. 50/2005
Upaya memberitahukan kepada warga yang berpotensi dilanda suatu masalah
untuk menyiagakan merak dalam menghadapi kondisi dan situasi suatu masalah.

B.                 Tujuan deteksi dini
a.                   Deteksi dini jika ada komplikasi kehamilan.
b.                   Mempertahankan meningkatkan kesehatan selam kehamilan.
c.                   Mempersiapkan mental dan fisik dalam menghadapi persalinan.
d.                  Mengetahui berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilannya.
e.                   Meningkatkan kesehatan janin dan mencegah janin lahir premature, berat
badan lahir rendah, lahir mati ataupun mengalami kematian saat hamil.

2.                  Cara Deteksi Dini
a.                   Pemahaman konflik yang sudah pernah terjadi (database konflik).
b.                   Koordinasi antar instansi yang terkait.
c.                   Peran serta masyarakat.

C.                 Alat Deteksi Dini Komplikasi Hamil Lanjut – Persalinan
1.                  Kartu Prakiraan Persalinan “Soedarto” (KPPS)
Untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifitas system scoring mengenai cara. Persalinan yang di butuhkan, harus ditambahkan satu alat yang mudah digunakan dan dapat memperkirakan terjadinya distosia (persalinan sulit atau disfungsional) sebelum persalinan dimulai, sehingga rujukan terlambat dapat dicegah. Alat tersebut adalah kartu prakiraan persalinan yang dikembangkan oleh Soedarto.

2.                  Cara pengukuran :
a.                   Dilakukan pada ibu hamil aterm (>38 minggu), janin tunggal, preskep tanpa
kelainan yang berpengaruh terhadap pengukuran misalnya hidrosefalus, plasenta
previa dll.
b.                  Dilakukan pengukuran TFU : hasil di plot pada sumbu “tinggi fundus uteri”.
c.                   Dilakukan pengukuran telapak kaki kanan terpanjang : hasil di plot pada sumbu“panjang telapak kaki kanan” perpotonga grafiknya terdiri dari 4 area / daerah, yaitu Hijau tua, Hijau Muda, Kuning dan Merah.

3.                  Penilaian
Adapun menurut Kartu Prakiraan Persalinan “Soedarto” (KPPS) penilaian dengan cara  berikut:
a.                   Perpotongan proyeksi kedua pengukuran pada grafik akan jatuh pada salah satu
Daerah.
b.                  Untuk menentukan terjadinya disproporsi sefalopelvik.
c.                   Tempat persalinan
1)                  Daerah Hijau tua menunjukkan distosia hampir tidak mungkin terjadi, persalinan di rumah masih bisa dilakukan  dengan aman.
2)                  Daerah hijau muda menunjukkan kejadian distosia jarang terjadi, persalinan di rimah dapat dilakukan tetapi harus dengan pengawasan.
3)                  Daerah kuning menunjukkan distosia sering terjadi, persalinan harus ditangani tenaga kesehatan atau harus dirujuk.
4)                  Daerah merah menunjukkan distosia kemungkinan besar terjadi, rujukan mutlak di lakukan. (Poedji Rochjati, 2003)

4.                  Contoh Gambar Kartu Soedarto























                      





















BAB III
PENUTUP
1.              Kesimpulan
Untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifitas system scoring mengenai cara persalinan yang dibutuhkan, harus ditambahkan satu alat yang mudah digunakan dan dapat memperkirakan terjadinya distosia (persalinan sulit atau disfungsional) sebelum perswalinan dimulai, sehingga rujukan terlambat dapat dicegah. Alat tersebut adalah kartu prakiraan persalinan yang dikembangkan oleh soedarto.Grafiknya terdiri dari 4 area / daerah, yaitu: hijau tua, hijau muda, kuning, dan merah.

2.      Saran
Dengan mengetahui Kartu Prakiraan Persalinan “Soedarto” (KPPS), dapat memperkirakan terjadinya distosia (persalinan sulit atau disfungsional) sebelum persalinan dimulai, sehingga rujukan terlambat dapat dicegah diharapkan angka kematian ibu dan perinatal yang sebagian besar terjadi pada saat pertolongan pertama dapat diturunkan secara bermakna.


















DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, Gary. 2006. Obstetri Williams. EGC : Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsi Obstetri. EGC : Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar